Senin, 27 Mei 2013

          Sejarah Menarik: Jawa-Sunda Keturunan Nabi Ibrahim AS?


             Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.
Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang menurunkanSang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma. Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
togog




Bani Jawi Keturunan Nabi Ibrahim
Di dalam Kitab ‘al-Kamil fi al-Tarikh‘ tulisan Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis… dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu, terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).
Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.
Sekilas dari beberapa pernyataan di atas, sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa identik dengan Nabi Ibrahim.
Brahma adalah Nabi Ibrahim
Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).
Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya :
1. Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara, sementara Brahmapasangannya bernama Saraswati.
2. Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernamaIsmail, sementara Brahma terhadap anak sulungnya yang bernamaAtharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).
3. Brahma adalah perlambang monotheisme, yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Esa (Brahman), sementara Nabi Ibrahim adalah Rasul yang mengajarkan ke-ESA-an ALLAH.
Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara lain :
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
(Sumber : http://rkhblog.wordpress.com/2007/09/10/hindu-dan-islam-ternyata-sama/)
Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dariBrahma (Nabi Ibrahim). Jadi makna awal dari Brahma bukanlahPencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.
4. Nabi Ibrahim mendirikan Baitullah (Ka’bah) di Bakkah (Makkah), sementara Brahma membangun rumah Tuhan, agar Tuhan di ingat di sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).
Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan tentang bangunan tersebut :
Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu… (Atharva Veda 10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Ka’bah yang didirikan Nabi Ibrahim.
Makna delapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.
Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.
Monotheisme Ibrahim
Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaran monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa, yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.
Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada keyakinanSunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya ‘Allah Yang Maha Kuasa‘, yang dilambangkan dengan ucapan bahasa ‘Nu Ngersakeun‘ atau disebut juga ‘Sang Hyang Keresa‘.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
Sumber :
Forum Kaskus
(http://kanzunqalam.wordpress.com/2010/03/14/misteri-leluhur-bangsa-jawa/)

10 Responses to Sejarah Menarik: Jawa-Sunda Keturunan Nabi Ibrahim AS?

  1. Normadiah kitam says:
    Memang pernah dgr seblm ni cuma tk berapa jelas. Alhamdulillah mgkin kita ni hasil doa2nya Nabi Ibrahim, yg byk dsebut dlm Quran, cuma hendaknya jjgn kita semata bangga dgn keturunan tanpa amal
  2. Farid says:
    duh, makes no sense banget! –” Agama Abrahamik ‘kan cuma tiga doang: Islam (Sunni, Syiah); Kristen (Katholik, Protestan, Ortodox, dll); Yahudi.
    Yah, kalau Hindu sih teologi masyarakat India sendiri.
    Itu teori umum, paling diterima di kalangan timur dan barat. Kalau yang ini, wow banget, aneh! Keturunan nabi Ibrahim sih memang sudah dijamin Allah jadi orang saleh, tapi, Brahma? Kejauhan banget sih pemikirannya, gak berdasar, dapet fakta dikit langsung jadi teori. Tapi terserah teorinya mau diterima atau enggak. Kalau aku “I’m against it”
    Wassalamualaikum.
  3. Erlangga says:
    Dalam Pustaka Raja Purwa (kalo gak salah), dsebutkan kalo para dewa wayang dianggap keturunan Nabi Adam (Sang Hyang Adhama) dan Nabi Syit (Sang Hyang Sita)…tp mlalui jalur yg brbeda…
    Dlam kisah wayang Nabi Syits mnikah dgn Dewi Mulat, seorang bidadari….tp juga Nabi Syits tanpa sngaja mnikahi Dlajah anak Ajajil (iblis) yg dserupakan dgn Dewi Mulat….namun cuma semalam saja tanpa dketahui Nabi Syit dan Adam…
    Dewi Mulat kmudian mlahirkan 2 org anak, yaitu Sayid Anwas (Enos dlam Alkitab) dan cahaya berkilauan. Dlajah jga mlahirkan brupa gumpalan darah brkilauan…olh Ajajil gumpalan darah itu disatukan dgn cahaya yg dlahirkan Mulat, kmudian munculah anak laki2 yg dberi nama Sayid Anwar (Sang Hyang Nurrasa)….
    Sayid Anwas kelak mnurunkan para nabi dn rasul, sdangkan Sayid Anwar mnurunkan para dewa dlam cerita wayang kmudian mnurunkan para raja tanah jawa….nah lo??
  4. kiss says:
    Terkadang orang suka tidak terima dari 2 nama yang berbeda di hubungkan oleh satu orang yang sama, padahal dari tiap daerah pasti punya yang namanya dielek atau logat (penyebutan) objek yang tidak sama padahal sebenarnya sama yaitu 1 orang yang sama, jika kita tengok melalui kitab2 masa lalu yang telah menjadi pedoman manusia. Contoh DAVID dalam bahasa Ibrani versi bahasa Arab DAUD, SALOMON dalam bahasa Ibrani versi bahasa Arab SULAIMAN, ABRAHAM dalam bahasa Ibrani versi bahasa Arab IBRAHIM. Bisa jadi benar adanya jika BRAHMA dalam bahasa Santsekerta India dengan IBRAHIM dalam bahasa Arab adalah orang yang sama.
  5. Asyya says:
    Yaa… mudah-mudahan benar karena ketidak tahuan kita..
    tapi ketika iya pun rasanya mendukung juga,… jamaah haji sedunia ntu paling banyak dari indonesia.
    contoh…wajar saja kalau kita sebagai orgtua kalau mendo’akan keturunan kita untuk pergi berhaji.
  6. gus ir says:
    kalau merasa keturunan nabi ibrahim, yang terpenting adalah sejauh mana kesalehan nabi ibrahim ada pada diri kita
  7. kotasurabaya says:
    Kita adalah keturunan langsung dari habil n iqlima mereka sempat bercinta n melahirkan kita n menyembunyikan kita di tanah jawa atas suruhan nabi khidir as sengaja tidak ada dalam kitab manapun krn sangat rahasia biar tidak ketahuan si qabil jg sih
  8. ozy says:
    selain dari sumber dari Al-QURAN dan HADITS semuanya hanyalah angan2 kosong belaka,, NGAWURRRR……
  9. agam hamzah says:
    Ya begitulah mitos keagamaan menarik bahkan imaginatif, tapi punten kebenarannya kurang valid

0 komentar:

Posting Komentar